Jumat, 16 Januari 2009

Book: TWILIGHT.....(Stephenie Meyer)



By: Minar

Tiga hal yang aku tahu pasti..... pertama Edward adalah vampire, kedua ada keinginan dalam dirinya yang haus darahku dan aku tak tahu seberapa besar keinginan itu, ketiga.... yang aku tahu pasti aku mencintainya walau aku tahu itu harus dibayar dengan harga yang sangat mahal.
Bella Swan perempuan berusia 17 tahun, seorang remaja yang menginjak dewasa yang memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya di sebuah kota bernama Forks di dekat Washington DC, bella sebenarnya tidak meyukai Forks. Kota itu tak lebih dari sebuah kota kuno dan mati bagi nya, karena hampir 365 hari setiap taunnya selalu mendung, hujan dan suhu udara yang rendah dibandingan yang seharusnya terjadi di US. Namun dibalik semua ketidak sukaannya pada Forks, semua hal yang terjadi disana akan mengubah seluruh hidupnya.....
Di kota itu, Bella menemukan nafasnya dan cinta nya.... walaupun pilihannya untuk memincitai adalah suatu hal yang terlalu riskan diputuskan oleh seorang manusia bisa seperti Bella. “Cinta terlarang” seorang manusia dan Vampire.... Terlepas dari apakah kata “Cinta Terlarang” itu menggelitik telingga kita atau tidak dan terleps dari vampire itu nyata atau tidak, novel fiksi ini telah membius para pembaca di US dengan mendapatkan anugrah “Best Seller in New York Times” dan sekarang obat bius itu merambah di Indonesia.
Hampir menyamai kesuksesan novel “Harry Potter” yang ditulis J.K.R, Tetralogi Twilight telah sukses membuat film untuk buku pertama nya, walau harus diakui bahwa film nya tak segreget novelnya, setidaknya itulah pandangan pengemar novelnya.
Tapi ketidak geregetan novelnya itu tidak bisa menurunkan kualitas cerita dalam novel aslinya. Banyak harapan, mimpi dan nilai dari sebuah cinta dari novel ini (pengecualian dari keinginan bella untuk menjadi vampire untuk tetap hidup bersama Edward selamanya), tapi harapan dan mimpi dari seorang manusia biasa, yang telah, sedang, dan akan mencintai seorang manusia biasa pula tentunya.
Harapan bahwa akan menemukan belahan jiwa dan mencintainya seumur hidup, menjadi ratu/raja dalam hidup dan kehidupan setelah mati nanti. Bukan menganggap cinta tak kenal logika tapi bermimpi cinta itu adalah; jelmaan dari ketulusan yang tak mengenal batas, ruang dan waktu; jelmaan dari rasa dan tindakan ingin melindungi walau tak terukur seberapa sulitnya itu dilakukan dan bagaimana melakukannya; saling menghargai setiap pilihan yang dibuat oleh masing – masing jiwa yang saling mencintai, dan; jelmaan rasa ingin tetap mempertahankan jiwa pasangannya agar tetap hidup, dengan atau tanpa dirinya dengan harapan surga akan mempertemukan kedua jiwa yang saling mencintai.
Walaupun semua itu hanya harapan dan mimpi yang diambil dari sebuah novel fiksi, namun jangan pernah lupa bahwa “Kita memulai hidup dari harapan – harapan dan mimpi – mimpi”, berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan harapan dan mimpi itu. Maka teruslah berharap dan bermimpi setinggi – tingginya, kemudian hadapilah harapan dan mimpi itu sebagai tantangan untuk meraihnya.
Next novel...... “NEW MOON” (Dua Cinta)....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar